Sabtu, 22 April 2017

Uniknya Jalan Tol Bali


Jalan Tol Bali Mandara



Jalan tol ini merupakan jalan tol pertama yang ada di Bali atau malah sebagai jalan Tol terapung pertama di Indonesia. Membentang sepanjang 12,7 km diatas laut, jalan tol ini terbilang unik dibanding jalan tol yang ada di Indonesia karena satu-satunya tol yang ada jalur sepeda motornya di ruas sisi kiri dan kanan. Panjang jalan tol di Bali ini hampir sama dengan Penang Bridge di Malaysia yang panjangnya mencapai 13,5 km, atau Union Bridge sepanjang 12,9 km di Kanada

Tarifnya?
Berdasarkan surat keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 507/KPTS/M/2015.

  • Golongan I = Rp11 ribu – seperti kendaraan sedan, jip, pick up, truk kecil dan bus
  • Golongan II = Rp16.500 – seperti truk dengan dua gandar
  • Golongan III = Rp22 ribu – seperti Truk dengan tiga gandar
  • Golongan IV = Rp27.500 – seperti truk dengan empat gandar
  • Golongan V = Rp33 ribu – seperti truk dengan lima gandar
  • Golongan VI = Rp4.500 – yakni kendaraan bermotor roda dua atau sepeda motor
Untuk sistem pembayarannya ada 2 macam yaitu:
  • Sistem cash
  • Kartu e-tol Bank Mandiri
Fakta Unik Jalan Tol Di Bali......



Sering Mengalami Pasang Surut
Bagi mereka yang tinggal di daerah pantai tidak merasa asing terhadap istilah pasang dan surut. Air laut mengalami pasang surut sebagai akibat adanya gaya gravitasi. Fenomena alam pasang surut ini memang sangat indah, menarik, dan menantang untuk dinikmati sebagai obyek wisata. Tol Bali Mandara sangat sering terjadi pasang surut terutama pada pagi dan sore hari, disaat pagi dan sore kadang air laut surut dan siangnya kembali pasang hal ini menyebabkan para nelayang pencari ikan di pesisir tol mengakibatkan kerugian karena surutnya air laut, tetapi dilain pihak tol tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang terheran - heran akan fenomena yang terjadi karena jarangnya perhatian masyarakat terhadap lingkungan.

100% buatan Indonesia
Kenapa? Karena Konstruksi jalan tol ini dibuat oleh konsorsium BUMN dan BUMD Bali. Tak hanya itu, jalan tol sepanjang 12,7 km dan menghabiskan dana 2,4 trilyun ini juga dibiayai oleh sindikasi bank BUMN dan Jasa Marga, tidak melibatkan APBN sama sekali. Juga, material dan teknologi seluruhnya merupakan karya anak bangsa. Mantap bukan…

Pembuatannya sangat singkat
Jalan tol ini mulai dikonstruksi sekitar bulan Maret 2012 dan selesai sekitar bulan Mei 2013. Terhitung cepat untuk pengerjaan tol di atas laut tersebut. Tak banyak lahan yang harus dibebaskan karena sebagian besar tol ini menggantung di atas laut. Hanya saja, ada beberapa lahan mangrove yang tergerus pada masa konstruksi, meski demikian sebanyak 16.000 pohon mangrove kembali ditanam setelah konstruksi selesai.

Ternyata sebelumnya bukan bernama Bali Mandara
Awalnya, jalan tol ini dikenal dengan tol atas laut Bali. Orang pun ada yang menyebutnya jalan tol Nusa Dua-Nugrah Rai-Benoa karena menghubungkan ketiga daerah tersebut. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengusukan 2 nama untuk tol tersebut ke Presiden SBY. Dua nama itu adalah Soekarno Hatta dan Bali Mandara.

Ada jalur sepeda motornya
Ini merupakan jalan di atas laut pertama yang memiliki jalur khusus motor. Motor disediakan jalur khusus sebelah kiri – kanan bahu jalan dan dikenakan tarif Rp 4.000 sekali masuk. Kecepatan motor yang melaju di tol ini ditetapkan 25 km/jam – 40 km/jam.

 Dipasang CCTV dan alat pemantau angin selama 24 jam
Karena dibangun di atas perairan, tol ini riskan terhadap besarnya kecepatan angin. Oleh karena itu, dipasanglah alat pengukur kecepatan angin di setiap gerbang tol (Nusa Dua, Ngurah Rai, dan Benoa). Jika kecepatan angin mencapai 40 km atau lebih, jalan tol ditutup sementara untuk menghindari resiko kecelakaan. Tak hanya itu, CCTV 24 jam siap memantau pergerakan kendaraan jika sewaktu-waktu ada kendaraan yang mogok. Jasa Marga pun menyediakan derek gratis.Demikian artikel kali ini semoga Bermanfaat ^-^ TRimss. Kunjungi Juga Artikel Lainnya

Perubahan OS Android Dari Dulu Sampai 2017

Wisata Negara Bali

Info Perikanan